Perbedaan OUTING dan OUTBOUND
Bagi perusahaan yang sudah mapan dan sehat biasanya
setiap tahun sudah dianggarkan dana untuk kegiatan outing
(rekreasi) atau pelatihan outbound (rekreasi edukatif).
Berikut
perbedaan antara program outing dan program outbound sebagai berikut:
1.
Program Outing diartikan sebagai kegiatan rekreasi
bersama, misalnya seluruh karyawan salah satu perusahaan di Jakarta bersama ke
puncak, menginap di Hotel / Villa , makan malam bersama setelah itu
acara bebas, kegiatan misalnya dugem atau bakar jagung, dll pokoknya bebas,
besok siangnya langsung pulang ke Jakarta.
2.
Program Outbound diartikan sebagai kegiatan rekreasi
bersama tapi mempunyai tujuan tertentu yang bersifat edukatif, inspiratif,
motivatif, dll tergantung visi yang akan dicapai dari
program kegiatan pelatihan outbound tersebut, memang ada kegiatan
bebasnya tapi biasanya keseluruhan acara sudah terjadwal. Lagipula biasanya ada provider outbound yang akan menjadikan sebuah
outbound terfokus.
Program outbound itu sendiri bisa dibagi menjadi dua
yaitu “ Fun Outbound ” dan “ Outbound Training ”. Pada
dasarnya kegiatan outbound mencakup beberapa hal: Self Development,
Team building , communication, leadership, team work dll. Begitu juga
dengan ruang lingkupnya, ada yang indoor & outdoor training.
Program Fun outbound biasanya diisi dengan
kegiatan outbound yang sifatnya “ soft game ” misalnya di lapangan
terbuka (outdoor training), hall , jenis permainannya tidak menggunakan unsur
fisik dan tantangan fisik yang terlalu besar , games outbound biasanya yang
lucu-lucu dan fun. Ini cocok untuk peserta yang sebagian besar usianya diatas
40 tahun.
Program Outbound Training biasanya memerlukan unsur fisik dan
tantangan fisik yang lebih besar dengan fasilitas minim seperti tidur di tenda
atau lainnya , prinsipnya menyatu dengan alam setempat dengan tantangan
tantangan yang lebih besar seperti Survival games, adventure, jungle survival,
hiking dll. Peserta harus siap dan komit terhadap situasi tersebut serba minim
dan penuh tantangan alam.
Namun yang lebih penting dari itu adalah, pada
kegiatan Outbound Training, dibutuhkan pengajar / instruktur yang memang benar
– benar menguasai materi serta kehadiran psikolog sebagai observer kegiatan.
Hal ini berkaitan dengan pembahasan kegiatan tiap kali peserta menyelesaikan
sebuah simulasi serta hasil akhir kegiatan yang akan dirasakan oleh tiap
peserta.